Connect with us

Gelar Media Sosdap, Hoerudin: Pendidikan Pancasila Menitikberatkan pada Perilaku Sehari-hari

Jabar

Gelar Media Sosdap, Hoerudin: Pendidikan Pancasila Menitikberatkan pada Perilaku Sehari-hari

KAB. GARUT, BEBAS – Pendidikan adalah suatu bahan sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses operasional dan metode pendidikan.

Bahwa Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pendidikan sebagai upaya mengembangkan watak, jiwa dan raga anak untuk memajukan kesempurnaan hidup, yaitu diantaranya untuk hidup dan membuat anak-anak hidup selaras dengan alam dan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan anggota MPR RI, Muhammad Hoerudin Amin saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan di Pesantren Persis Cibatu Kab Garut, Jumat 28 Februari 2025.

Sosialisasi Empat Pilar merupakan Media Sosialisasi Dapil (Sosdap) MPR RI yang membahas tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI & Bhineka Tunggal Ika.

Hoerudin sapaan akrab legislator Fraksi PAN ini lantas menerangkan, UU No. 20/2003 menjelaskan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana dan proses belajar bagi peserta didik untuk secara aktif mengembangkan potensi dirinya dalam kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa dan negara.

“Berdasarkan konsep dan analisis yang ada, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya membimbing anak sejak lahir hingga mencapai kematangan fisik dan mental dalam interaksi alam dan lingkungan,” jelas Hoerudin yang terpilih dari Dapil Jabar XI meliputi Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya ini.

Begitu juga, sambung Anggota Komisi X DPR RI ini, tujuan Pancasila terhadap pendidikan adalah bagaimana Pancasila menitikberatkan pada perilaku sehari-hari yang memunculkan akhlak, iman dan taqwa kepada Tuhan YME dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku manusia yang adil dan beradab, perilaku budaya, dan berbagai kepentingan bersama yang menang atas individu atau kelompok.

Dengan demikian, lanjutnya, perbedaan pemikiran, pendapat, dan kepentingan diselesaikan melalui keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Secara umum tujuan utama Pendidikan Pancasila adalah untuk menumbuhkan dalam diri peserta didik wawasan dan kesadaran berbangsa dan bernegara, sikap dan perilaku yang berlandaskan budaya cinta tanah air dan ketahanan Nasional. Bahkan Ilmuwan Republik Indonesia mempelajari dan menguasai IPTEK,” katanya.

Dan secara khusus, tujuan Pendidikan Pancasila tercantum dalam tujuan Pendidikan Nasional, yaitu, meningkatkan manusia yang berkualitas, tidak bercela, berbudi pekerti luhur, baik hati, mandiri, maju, gigih, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, etos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif.

Disamping juga sehat jasmani dan rohani, dan perlu berkembang dengan jiwa patriotik, memperkuat rasa cinta tanah air, membangkitkan semangat kebangsaan, solidaritas yang tinggi, kesadaran akan sejarah bangsa, menghormati jasa para pahlawan, dan fokus pada masa depan.

Diterangkan Hoerudin, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “nilai” diartikan sebagai sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi umat manusia. Karenanya, nilai adalah sesuatu yang terkait dengan sesuatu yang lain yang merupakan bagian dari identitas sesuatu itu.

“Bentuk material dan abstrak alam tidak dapat dibedakan berdasarkan nilainya. Nilai memberi definisi, identitas, dan referensi untuk hal-hal yang konkret atau abstrak,” jelasnya.

Sedang, dituturkannya, arti nilai menurut Sidi Gazalba sebagaimana dikutip Chabib Toha, nilai adalah sesuatu yang abstrak, ideal.

“Nilai bukanlah sesuatu yang konkrit, bukan fakta, dan bukan hanya persoalan kebenaran yang membutuhkan bukti,” pungkasnya. (*)

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

More in Jabar

To Top